Jangan pernah menyepelekan kejadian kejang pada anak. Penanganan yang tidak tepat dapat mempengaruhi tingkat kecerdasannya, apalagi sampai terlambat diobati. Anak bisa menderita penyakit epilepsi, bahkan keterbelakangan mental. Bila hal itu terjadi, Anda akan menyesal seumur hidup!
Sebelum kejang biasanya anak akan menderita demam yang tinggi sekitar
38 - 40 derajat Celcius. Pada saat demam ini, kekejangan yang terjadi,
tergantung kekuatan tubuh si anak. Banyak anak demam tinggi dan kejang
setelah melakukan imunisasi. Biasanya setelah imunisasi, dokter memberi
resep obat penurun panas untuk segera diminumkan ke si kecil.
Kejang yang sering terjadi pada anak adalah kejang kontraksi otot yang
berlebihan di luar kehendak. Kejang semacam itu terjadi saat suhu tubuh
meningkat. Kejang ini disebut kejang demam atau mengejangnya otot-otot
pangkal tenggorok sebagai akibat menyempitnya jalan napas yang disebut
kejang laring. Penyakit yang di manifestasikan kejang yaitu penyakit
kejang demam, epilepsi atau tuberkolusis intrakranial atau orang awam
menyebutnya TBC otak.
Kejang demam dapat berjalan singkat dan tidak berbahaya. Tapi bila
kejang mencapai 15 menit dapat membahayakan si kecil, karena bisa
menyebabkan kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan epilepsi,
kelumpuhan bahkan bisa menyebabkan retardasi atau keterbelakangan
mental. Kejang demam dialami 2-3 persen anak-anak.
Kejang demam
terbagi dua, yaitu kejang demam yang sederhana dan kejang demam yang
akibat penyakit lain atau gangguan dalam tengkorak kepala. Kejang
sederhana dengan ciri-ciri menyerang anak usia 4 bulan sampai 4 tahun,
kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit, kejang timbul dalam 16 jam demam pertama, frekuensi demam kurang dari 4 kali dalam setahun.
Kejang dapat timbul pula ketika si kecil menderita muntah dan diare.
Kejang bisa pula timbul tanpa demam, yaitu disebabkan gangguan
elektrolit darah akibat muntah dan diare, sakit lama yang menyebabkan gula darah rendah, asupan makan yang kurang, atau menderita kejang yang sudah lama dialami akibat epilepsi.
Kejang akibat kelainan neurologis atau gangguan perkembangan, berlangsung lebih dari 15 menit.
Keturunan
Kejang akibat penyakit lain seperti epilepsi biasanya berasal dari
keluarga memiliki riwayat kejang demam sama. Orang tua yang pernah
mengalami kejang sewaktu kecil sebaiknya waspada, karena si kecil
berisiko tinggi mengalami kejang yang sama.
Selain faktor
keturunan, setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu fungsi otak
dapat pula menyebabkan kejang. Bisa akibat trauma lahir, trauma kepala,
tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, hipoksia (kekurangan
oksigen dalam jaringan), gangguan elektrolit, gangguan metabolisme,
gangguan peredarah darah, keracunan, alergi dan cacat bawaan.
Anak yang pernah menderita kejang demam, sebesar 50 persen berisiko
terkena kejang demam kembali dalam setahun pertama setelah kejang. Anak
yang menderita kejang demam kemudian diikuti dengan kejang tanpa demam
berisiko lima kali lebih besar menderita retardasi mental.
Kejang-kejang kemungkinan bisa terjadi bila suhu badan sang bayi atau anak terlalu tinggi. Dimana pada saat kejang badannya menjadi kaku, bola mata berbalik keatas, kondisi ini biasa disebut "step". Bila
si kecil mengalami keadaan ini, segeralah bawa ke dokter atau rumah
sakit yang terdekat. Karena jika keadaan kejang seperti ini dibiarkan
terlalu lama, dapat menbahayakan si kecil.
Jangan mudah percaya bahwa minum kopi bisa menghindari dari kejang atau step. Secara medis, sebetulnya kopi tidak berguna untuk mengatasi kejang. Kopi justru dapat menyebabkan tersumbatnya pernapasan bila diberikan pada saat anak Anda mengalami kejang, yang akhirnya mengantarkan pada kematian.
Kasus kejang kopi ini pernah terjadi di Balikpapan, seorang bocah
laki-laki berusia 5 tahun yang mengalami sakit muntaber. Setelah diberi
pengobatan di sebuah rumah sakit, kondisi bocah tersebut mulai membaik.
Namun ketika sampai di rumah, bocah bernama Andika tersebut mengalami
kejang-kejang.
Bermaksud menghentikan kejang si bocah, ibu bocah
itu kemudian memberikan sesendok cairan kopi yang kebetulan ada
didekatnya pada si Andika yang sedang kejang. Kejangnya bukan berkurang,
seluruh badannya mengalami kejang semakin hebat dan selanjutnya Andika tidak bergerak lagi.
Cara
penanganan masalah demam kejang pada anak, yang penting jangan panik.
Kemudian, kompres bagian kening kepala dan ketiak si kecil dengan kain
handuk dari air hangat agar panas cepat terserap. Lakukan hal ini berulang kali.
Kenakan pakaian yang longgar, dan hindari pakaian tebal pada si kecil.
Usahakan pula kondisi kamar si kecil yang selalu nyaman agar rasa panas
tubuh tidak bertambah. Bila panas tubuh tak kunjung mereda, secepat mungkin bawalah ke rumah sakit, klinik atau dokter terdekat.
Jangan melakukan pengkompresan dengan lap yang dingin, karena dapat
menyebabkan korslet di otak --akan terjadi benturan kuat karena atara
suhu panas tubuh si kecil dengan lap pres dingin. Kalau dinyatakan
epilepsi, segera minum obat resep dokter secara teratur.
Sediakan
obat anti kejang lewat dubur di rumah jika kejang membuat anak tidak
mungkin meminum obat. Selain itu, sediakan pula obat penurun panas di
rumah seperti parasetamol Siaga Terhadap Kejang anak.
http://janganstresbahaya.blogspot.com
"Anak adalah orang tua di masa depan. Demi masa depan perhatikan gizi yang baik ”.
Home » Balita Sehat » Siaga Terhadap Kejang anak
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...