- Istri hendaknya curiga jika suami membawa pulang uang lebih besar dari biasanya
- Jangan segan/takut bertanya dari mana uang tersebut berasal untuk keselamatan keluarga
- Jangan pernah meminta/menuntut sesuatu di luar batas kemampuan suami
- Selalu melepas kepergian suami bekerja/beraktivitas dengan seuntai pesan: "Pak, jangan korupsi"
- Lanjutkan pesannya: "Istri dan anak2mu sanggup hidup dari gaji yang sah bapak dapatkan"
- Tidak usah/perlu tergiur teman arisan/pengajian yang gonta-ganti tas dan perhiasan yang terpenting adalah rasa cukup/qonaah menerima apa adanya yang kecil tapi halal dan penuh keberkahan, oleh karena itu, nggak perlu tas yang branded entah itu Hermes dkk, jika itu didapat dari uang hasil korupsi
- Setiap kali suami pulang sambut dengan kalimat: "Bapak pulang dengan selamat saja kami sudah sangat bersyukur"
- Ibu hendaknya membuat skala prioritas dalam mengatur anggaran, yang penting tentu yang primer, anak bisa makan dan sekolah
- Penampilan sederhana dan bersahaja tapi tetap pantas adalah pilihan tepat yang harus dilakukan kaum perempuan
- Jika semua perempuan cinta kesederhanaan, tentu produk lokal akan naik omzetnya
- Cinta produk lokal bukan hanya wacana, namun akan menjadi fenomena
- Sehari-hari cukup gunakan tas lokal dari mendong, eceng gondok, agel, rotan, pandan yang banyak terserak
- Selain tas, produk kulit kita juga banyak, sepatu, jaket yang tidak kalah bagus kualitasnya untuk dipakai
- Ibu dapat menanamkan nilai dan semangat anti korupsi kepada anak-anak dengan cara berpesan, "Nak, jangan menyontek ya saat ulangan/ujian"
- Selipkan pesan stiap kali mereka sekolah/aktivitas, "Ingat, meski ibu dan bapak jauh dari kalian, Allah selalu mengawasi"
- Semangati mereka dengan mengatakan, "Apapun hasilnya, Ibu bangga kepada kalian karena ini adalah hasil kerja keras kalian sendiri"
- Ceritakan kisah-kisah kejujuran dan kepahlawanan sehingga anak terinspirasi untuk mencontohnya
- Jangan kaget jika suatu hari ia bertanya ketika diberi uang saku, "Ibu/bapak, apa ini uang hasil korupsi?"
- Jika seperti itu (anak kritis bertanya), jangan dimarahi, justru bersyukur anak telah menjadi pengawas bagi orang tuanya
- Berhati-hati dengan hadiah, meski kita suka, boleh jadi itu gratifikasi.
- Jika berpergian, ada yang membayari belanjaan kita, waspada, khawatir itu juga jerat korupsi.
- Kalau ada yang minta nomor rekening kita, jangan buru-buru diberikan, boleh jadi ada transferan yang bukan hak kita.
- Hati-hati dengan politik dapur, urusan tidak tembus dengan suami, biasanya ada yang mencoba masuk lewat istri
- Akhirnya, perempuan harus bilang harga diri, keselamatan hidup, dan masa depan anak-anak ada di atas jabatan
- Jangan bukakan pintu untuk suami yang pulang bawa uang hasil KKN, memalak, menginjak, mengintimidasi, dan memanipulasi
- Setiap kali berangkat tidur, bisikkan di telinga suami, "Jangan buat masa depan anak-anak kita suram karena tindakan korupsi bapaknya"
- Untuk yang suaminya pejabat jangan lupa pesan, "Hati-hati saat tandatangani surat(apapun), boleh jadi itu pintu masuk korupsi"
"Anak adalah orang tua di masa depan. Demi masa depan perhatikan gizi yang baik ”.
Home » Korupsi » Perempuan Tolak Korupsi
Perempuan Tolak Korupsi
Salah satu yang paling berperan untuk
menghindarkan tindakan korupsi adalah perempuan/istri/ibu (karena
berlaku juga kebalikannya)
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...